Contoh Teks Negosiasi Paling Ampuh (Sangat Sederhana)

Contoh Teks Negosiasi – Teks negosiasi yaitu teks yang berisikan interaksi antara kedua belah pihak yang memiliki suatu kepentingan, dimana untuk mendapatkan hasil akhir dan mencapai kesepakatan bersama. Tujuan dari sebuah negosiasi itu sendiri adalah agar kedua belah pihak dapat mengurangi perbedaan pendapat, untuk memperoleh kesepakatan, kesamaan persepsi, mencari jalan keluar, saling menguntungkan dan satu tujuan.

Struktur teks negosiasi diantaranya orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, pembelian, dan penutup. Pada bagian orientasi berisikan percakapan awal atau pembukaan. Bagian permintaan merupakan bagian teks yang berisikan keinginan suatu pihak untuk memiliki barang atau permasalahan yang ia utarakan agar cepat selesai.

Contoh Teks Negosiasi
Contoh Teks Negosiasi

Bagian pemenuhan yaitu berisikan informasi dari kedua kepada pihak pertama, sedangkan bagian penawaran merupkan bagian dimana terjadinya tawar menawar antara kedua belah pihak. Dan bagian pembelian dan persetujuan merupakan bagian akhir dimana kedua belah pihak saling menyanggupi.

Teks negosiasi memiliki ciri khas kaidah kebahasaan tersendiri, sehingga berbeda dengan teks lainnya. Kaidah kebahasaan teks negosiasi seperti teks yang disajikan memiliki bahasa santun, tuturan berpasangan, menggunakan kata pronomina, memiliki partisipan, merupakan teks yang berisikan bujukan.

Untuk ciri umum secara keseluruhan yaitu memiliki argumen tidak lebih dari tiga dalam satu waktu, setiap argumen didukung fakta dan dibangun secara logis, mengikat dan juga hati-hati, teks berisikan kesepakatan bersama, dan didalamnya berisikan penyetujuan untuk kepentingan bersama.

Dibawah ini ada beberapa contoh teks negosiasi yang bisa Anda pelajari dan dijadikan referensi, diantaranya:

1. Teks Negosiasi Pembelian

Teks Negosiasi Bahasa Indonesia
Teks Negosiasi Bahasa Indonesia

Dialog teks negosiasi ini berlangsung sebuah rumah di Desa Legonkulon, Kabupaten Subang. Pada setiap hari jumat dan minggu selalu ada penjual pakaian, mulai dari pakaian anak-anak hingga pakaian orang dewasa. Pemilik rumah dan tetangga sekitar rumah tersebut telah lama menjadi langganan penjual pakaian keliling tersebut.

Penjual : “Siang Bu, Ada model terbaru nih bu cocok buat ibu”

Pembeli : “Mana mak, saya juga lagi nya buat anak?”

Penjual : “Buat anak yang mana bu (Sambil tersenyum)”

Pembeli : “Buat Si Raihan yang kecil mak”

Penjual : “iya ini bu, kebetulan bajunya baru datang kemarin langsung dari Tegal Gubuk, Cirebon”

Pembeli : “Ya udah Mak, kalau gitu bolehkah saya lihat-lihat dulu?”

Penjual : “silahkan Bu, dipilih-pilih saja dulu”

Pembeli : “(melihat baju buat anaknya)”

Setelah pembeli melihat-lihat baju baru dijual ibu penjual pakaian, lalu pembeli menjatuhkan pilihannya untuk membeli kaos Anak Jalanan, yang menurutnya sekarang lagi ngetrend.

Pembeli : “Wah, bajunya bagus-bagus ya. Saya pilih kaos anak jalanan yang ini Mak, semoga anak saya pasti suka”

Penjual : “iya bu, kan itu bajunya baru dikirim kemarin jadi dijamin bagus bu”

Pembeli : “Ngomong-ngomong harga satu stelnya berapa Mak?”

Penjual : “Rp.50.000/pcs sajalah buat ibu”

Pembeli : “Wah, mahal amat. Klo Rp. 40.000 saja gimana Mak?”

Penjual : “aduh, klo harga segitu belum bisa bu. Rata-rata dipasaran juga segitu.”

Pembeli : “yah mak, kuranginlah harganya kan saya sudah langganan lama. (sambil merayu ibu penjual pakaian)”

Penjual : “Ya udah, saya kurangin Rp. 4000 gimana?”

Pembeli : “Jangan segitu atuh Mak, pasin sajalah”

Penjual : “Harga Rp. 50.000,-/pcs itu sudah murah Bu”

Pembeli : ” Klo kurangin Rp. 4000 masih kemahalan Mak”

Penjual : “Yasudahlah harga pasnya Rp.45.000/pcs saja bagaimana?”

Pembeli : “Hemmp, ya sudah Mak boleh. Langsung cash ya uangnya hhe (sambil mengasihkan uangnya)”

Penjual : “Terima kasih bu”

Penjual pun memasukan kaos kedalam plastik berwarna hitam

Penjual : “Ini bu bajunya, terima kasih. Minggu depan beli lagi ya”

Pembeli : “Sama-sama. Owh ya Mak, klo belanja lagi saya pesen Gamis ya”

Akhirnya pembeli pun masuk lagi kedalam rumah, dan penjual pakaian meninggalkan rumah tersebut untuk kembali berkeliling ke tempat lainnya.

2. Teks Negosiasi Jual Beli

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli

Pada suatu hari ada seorang mahasiswa jurusan teknik sipil menghampiri sebuah toko buku loak atau buku bekas. Mahasiswa tersebut mencari buku puisi lama yang kebanyakan pengarang dari puisi tersebut angkatan Chairil Anwar.

Mahasiswa tersebut kebingungan dalam mencari buku tersebut, soalnya dari pertama datang dia belum juga menemukan buku tersebut. Karena bingung, tidak menemukan buku yang ia inginkan, datanglah seorang penjual buku loak tersebut.

Mahasiswa : Selamat siang pa.

Penjual : Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu, Mas?

Mahasiswa : Iya, saya kebetulan lagi nyari buku puisi lama angkatan ’45 pak, apakah ada?

Penjual : Apakah sudah mencari di rak sastra?

Mahasiswa : Sudah Pak, tapi tidak ada.

Penjual : Ya sudah, tunggu sebentar ya, nanti saya carikan di gudang dulu.

Mahasiswa : Baik Pak, terima kasih.

Penjual : Kebetulan tadi saya cari di gudang masih tersisa satu, ini bukunya.

Mahasiswa : Owh tinggal satu lagi ya, berapa harga buku ini Pak?

Penjual : Rp. 100.000,- saja Mas.

Mahasiswa : Harganya mahal sekali pak, bisa kurang? soalnya uang saya gak ada segitu.

Penjual : Boleh Mas, silahkan.

Mahasiswa : Klo harga Rp. 60.000 bagaimana?

Penjual : Hempp, soalnya buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah.

Mahasiswa : Uang saya tidak cukup, terus besok saya mau pementasan pembacaan puisi di disnatalies kampus saya.

Penjual : Harga segitu terlalu murah, bagimana kalau Rp 85.000 saja? Itu sudah termasuk murah.

Mahasiswa : Tapi uang saya hanya Rp 80.000.

Penjual : Ya sudah, saya akan berikan buku ini seharga Rp 80.000. Bagaimana?

Mahasiswa : Yasudah Pak, saya beli itu.

Penjual : Ini Mas bukunya.

Mahasiswa : Ini uangnya Pak, terima kasih udah membantu.

Penjual : Iya, sama-sama.

3. Teks Negosiasi Peminjaman Bank

Contoh Negosiasi
Contoh Negosiasi

Pada suatu hari seorang petani sedang mengalami kebingungan untuk mencari modal bertaninya seperti untuk modal pebelian pupuk dan juga upah untuk buruh pekerjanya. Akhirnya, suatu ketika ia memutuskan untuk meminjam kepada pihak bank di dalah satu bank konvensional.

Satpam : Selamat siang, Pak! Apakah ada yang bisa saya bantu?

Petani : Iya Pak, saya ingin melakukan peminjaman uang.

Satpam : Baik Pak, Bapak silahkan tunggu, ini nomer antrian bapak nomor 75. Terima kasih.

Petani : Terima kasih.

Setelah lama menunggu, petani itu pun dipanggil oleh salah satu pegawai bank.

Maria : Antrian 75.
Selamat Siang pak, Ada yang bisa saya bantu.

Petani : Iya bu, saya ingin melakukan peminjaman uang.

Maria : Baik Bapak, sebelumnya Bapak ingin pinjam berapa?

Petani : Saya akan meminjam 50 juta saja Bu.

Maria : Kalau saya boleh tahu pak, Bapak mau gunakan untuk apa uang sebesar ini?

Petani : Buat modal bertani Bu.

Maria : Terima kasih Bapak telah mejelaskan kepada saya. Jadi begini pak, untuk peminjaman dengan jumlah besar bank kami memiliki 2 angsuran. Untuk yang pertama peminjaman 5 tahun dengan besar bunga 5% dari uang yang dipinjamkan. Dan yang kedua 10 tahun dengan bunga 5,5% dari uang yang dipinjamkan. Jadi bagaimana Bapak?

Petani : Bagaimana jika saya terlambat membayar uang pinjaman tersebut?.

Maria : Begini Bapak, jika Bapak terlambat disetiap bulanya, kami selaku pihak bank akan memberikan 2 tindakan. yaitu berupa teguran dan peringatan.

Petani : Apakah ada jenis lain selain itu?

Maria : Ada pak, ada satu jenis peminjaman lagi bisa dicoba. Yaitu jenis pinjaman dengan bunga terabaikan, jadi maksudnya jika Bapak meminjam 50 juta dalam waktu 5 tahun, maka ada waktu khusus 1 tahun untuk membayar bunganya saja. Bapagaimana Pak?

Petani : Baiklah, saya ingin mencoba peminjaman jenis ini.

Maria : Baik bapak, boleh saya meminta KTP untuk pelengkap berkas?

Petani : Boleh, ini KTP saya.

Maria : Harap tunggu sebentar ya Pak.

Petani : Iya Bu.

Maria : Baik Bapak, ini berkasnya, dan ini slip peminjaman sebesar 50 juta rupiah. Silakan tanda tangan di atas materai ini.

Petani : Saya sudah tandatangani.

Maria : Owh ya Pak, uang tersebut mau dimasukan ke rekening atau mau tunai?

Petani : Iya. Lebih baik tunai saja.

Maria : Ini uangnya sebesar 50 juta rupiah. Terima kasih sebelumnya bapak.

Petani : Sama-sama. Mari Bu.

Maria : Yuk, Mari…

2 thoughts on “Contoh Teks Negosiasi Paling Ampuh (Sangat Sederhana)”

Leave a Comment