Sintesa Merubah Kebiasaanku

Pesantren Sintesa

Pejuang_senyum_logo

Awal saya mengenal pesantren sintesa (sinergy intensif santri ) dari status list teman saya di Facebook yang menshare status fanspage tersebut, yang memuat pengumuman bahwa ada program pembelajaran tentang internet marketing dan juga menghafal Al’Quran, begitu saya membaca visi misi program sintesa “wah ada program yang bagus nie” gumanku dalam hati. Sambil terus melihat syarat-syarat yang di di butuhkan untuk masuk program itu, satu persatu syarat saya baca, dan sepertinya saya masih masuk kwalifikasi yang di syarat kan.

Sintesa
Salah satu status Facebook Sintesa

Langsung saja saya mendaftar dan mengisi form pendaftaran yang telah di sediakan di google document setelah selesai mengisi semua saya kembali melihat status yang ada di fanspage sintesa. Betapa kagetnya saya ternyata tbegitu banyak yang berminat di program ini, bisa di lihat dari enggement statusnya ada 32 coment 117 like dan ada 250 orang yang telah share statusnya. yaahhhh. kayaknya saya tidak akan di terima ๐Ÿ™ gumanku dalam hati, sambil kembali scroll mause yang kupakai untuk melihat status-status yang terlihat di beranda Facebook ku

Kekuatan Doa Meloloskan saya

Setelah mengisi pendaftaran itu saya malah menjadi gelisah, selalu terpikirkan apakah aku akan di terima untuk belajar di Sintesa, mengingat begitu banyaknya peserta yang mendaftar sedangkan saya hanya mengisi form yang di sediakan dengan biasa-biasa saja. Saya terus berfikir bagaimana cara nya supaya saya bisa lolos seleksi pesantren sintesa, saya pun mulai memikirkan cara-cara yang bisa saya lakukan, tiba-tiba saya teringat ketika pertama kali saya pergi merantau ke jakarta sendirian, saat itu saya selalu berdoa dan memperbanyak dzikir memohon kemurahan dari Allah, dan saya pun mendapatkan kemudahan-kemudahan ketika berada sendirian, Kenapa saya tidak melakukannya lagi. Doalah yang pada akhirnya menjadi tumpuan segala harapan saya untuk bisa belajar, setiap waktu-waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa saya selalu beristiqfar dan berdoa supaya di terima di sintesa

Email yang membawa berita bahagia

pada tanggal 30 januari 2013 tepat jam 14:20 wib saya membuka email yang saya cantumkan sebagai kontak untuk memndaftar di pesantren sintesa, dan betapa bahagianya saya ketika saya membaca email tersebut yang berisi tentang pemberitahuan bahwa saya telah di terima di sintesa, Alhamdulilah kata itu langsung terucap dari ku dan ku ulangi beberapa kali sebagai ungkapan rasa syukurku. dan saya pun langsung bergegas pulang ke kampung ku untuk menemuai kedua orang tuaku serta meminta restu untuk belajar di sintesa. ya akhirnya saya berangkat ke jogja untuk belajar di pondok sintesa yang telah di beritahukan dan setelah melakukan perjalanan yang lumayan melelahkan akhirnya sampai juga.

Email Pemberitahuan Dari Ibrahim Vatih

Kebiasaan Baru Yang Merubahku

Setelah seminggu ini saya belajar di sintesa dengan teman-teman baru dan bimbingan dari mentor ibrahim vatihย sedikit demi sedikit kebiasaan buruk yang dulu telah kulakukan mulai berkurang dan berganti dengan kebiasaan yang baru, kebiasaan yang membuatku lebih nyaman dan menjadikanku kepribadian yang lebih baik lagi, salah satu contoh kebiasaan baru ku adalah selalu membaca tahlil dan istiqfar setiap hari serta bisa belajar membaca dan menghafal Al Qu’ran, secercah cahaya mulai menerangi hatiku yang selama ini dalam kegelapan dan tidak tahu arah, kini sudah mulai menemukan jalan dan tujuan.
Berbagi kembali setiap ilmu yang telah di ajarkan di sintesa ini akan menjadi tanggung jawabku nanti setelah selesai belajar di sintesa, agar kebaikan ini selalu bisa terus berlanjut dan tidak hanya berhenti di saya.

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari hadits Abu Hurairah:

ุฅูู†ู‘ูŽ ู…ูู…ู‘ูŽุง ูŠูŽู„ู’ุญูŽู‚ู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชูู‡ู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ู…ูŽูˆู’ุชูู‡ู ุนูู„ู’ู…ู‹ุง ุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽู‡ู ูˆูŽู†ูŽุดูŽุฑูŽู‡ู

“Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menyusulnya setelah kematiannya adalah ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan”.