Cara Menulis dan Contoh Daftar Pustaka

Contoh Daftar Pustaka – Dalam membuat sebuah karya ilmiah seperti makalah, skripsi, paper, atau sebuah buku selalu diakhiri dengan daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan sumber rujukan yang digunkan dalam membuat karya tulis tersebut. Melalui daftar pustaka inilah pembaca bisa mengetahui sumber asli dari karya ilmiah yang dibuat.

Akurasi dan kebenaran dalam menuliskan daftar pustaka mencermikan dari sifat penulis yang menghargai sumber informasi yang digunakannya. Sumber rujukan tersebut biasanya diambil dari berbagai sumber, bukan hanya buku saja, oleh karena itu penulisannya harus memperhatikan kaidah penulisan daftar pustaka yang baik dan benar.

Unsur-unsur dalam membuat daftar pustaka kurang lebih sama dengan kaidah dalam penulisan catatan kaki. Hanya terdapat sedikit perbedaan yakni pada catatan kaki menggunakan nomor halaman sedangkan untuk daftar pustaka tidak memiliki nomor halaman. Untuk lebih pembahasan lebih dalam tentang daftar pustaka akan dijelaskan secara rinci di bawah ini.

Ketentuan dalam Menulis Daftar Pustaka

Ketentuan Dalam Menulis Daftar Pustaka
Ketentuan Dalam Menulis Daftar Pustaka

Dalam menulis daftar pustaka menggunakan spasi tunggal dan jarak antar daftar pustaka satu dengan daftar pustaka lainnya ditulis dengan jarak dua spasi. Untuk cara penulisan diurutkan berdasarkan nama belakang penulis (bila nama lebih dari dua kata).

Untuk penulisan nama van (untuk nama Belanda) dan a/ dan ibn (untuk nama Arab) diabaikan dalam penulisan penyusunan abjad. Apabila menggunakan dua buku sebagai sumber informasi yang memiliki pengarang yang sama maka penulisannya didahulukan buku yang terbit telebih dahulu baru buku yang kudua dan seterusnya. Contonya:

Saryono, Djoko. 1995. Psikolinguistik. Malang: FPBS IKIP MALANG.

____________. 1997. Religiositas Jawa dalam Fiksi Indonesia. Malang: FPBS IKIP MALANG.

Bila karya yang dikutip berupa buku terjemahan maka penerjamah ditulis dengan nama karyanya dan didahului dengan kata “terj”. Penulisan judul buku dalam sebuah jurnal ataupun buku tentang Antologi ditulis dengan menggunakan tanda kutip (“) dan huruf tegak. Sedangkan nama jurnal dan buku Antologi ditulis dengan huruf miring.

Kaidah lainnya yang harus diperhatikan adalah penulisan baris pertama harus menjorok ke kiri sedangkan baris berikutnya menjork ke sisi dalam.Untuk penulisan tanda titik (.) diletakan setelah nama pengarang, setelah tahun terbit, setelah judul buku, dan setelah nama penerbitnya. Sedangkan untuk tanda koma (,) diletakan setelah nama pengarang, contohnya Pramudia, Bagus. Untuk tanda titik dua (:) digunakan setelah kota terbit.

Penulisan Daftar Pustaka dari Berbagai Sumber

Menulis Daftar Pustaka dari Berbagai Sumber
Menulis Daftar Pustaka dari Berbagai Sumber

Dalam penulisan daftar pustaka yang diambil dari berbagai sumber tentu memiliki kaidah yang berbeda-beda. Salah satu contohnya daftar pustaka yang berasal dari buku tentu penulisannya berbeda dengan daftar pustaka yang sumbernya berasal dari internet atau media informasi yang lain.

Bagi yang masih belajar dalam membuat daftar pustaka pasti akan merasa kesulitan dalam menulis pustaka tersebut. Tapi tenang saja, setelah membaca artikel di bawah ini semoga kesulitan tersebut berubah menjadi kemudian. Yups, karena berikut ini akan diberikan berbagai contoh penulisan daftar pustaka yang diambil dari berbagai sumber.

1. Daftar Pustaka Buku dan Buku Terjemahan

  • Buku

    Format penulisan daftar pustaka yang sumbernya diambil dari buku adalah sebagai berikut.
    Penulis. Tahun terbit. Judul buku (ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi atau cetakan (jika ada). Kota terbit: Nama penerbit.Contoh:

    Tere. 1989. Cara Membaca Cepat. Semarang: CV Harapan Jaya.

  • Buku TerjemahanWalaupun sama-sama dimabil dari buku, tetapi kaidah penulisan pustaka yang diambil dari buku terjemahan berbeda formatnya.
    Penulis buku asli. Tahun terbit buku terjemahan. Judul buku terjemahan (miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Diterjemahkan oleh: nama penerjemah. Kota terbit terjemahan: Nama penerbit terjemahan.Contoh:

    Cushing, B.E. 1990. Sistem Informasi Teknologi. Edisi ke 2. Diterjemahkan oleh: Endang. Jakarta: R.Erlangga.

  • Artikel dalam BukuSatu lagi format penulisan daftar pustaka yang diambil dari sebuah artikel. Kalau yang di awal diambil dari buku secara penuh sedangkan yang ini hanya mengambil sebagian artikelnya saja. Lalu bagaimana penulisannya? Format penulisannya seperti berikut ini.Penulis artikel. Tahun. Judul artikel (miring). Nama editor. Judul buku (miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Kota terbit: Nama penerbit.Contoh :

    Jhon, C. 1980. Reading and Language Difficultiesm. Smitt, J.A.R. Diagnosis of Learning Difficultiesm. Pp175-186. New York: McGraw-Hill.

2. Menulis Daftar Pustaka pada Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Selanjutnya adalah penulisan pustaka pada skripsi, tesis, dan disertasi. Penulisan pada pustaka ini tidak jauh berbeda dengan yang sebelumnya. Hanya ada sedikit perbedaan, format penulisannya seperti berikut ini.

Peneliti. Tahun. Judul laporan penelitian (diberi tanda petik dua). Nama proyek penelitian. Nama institusi. Kota.

Contoh :

Novanto, Setya. 2007. “Upaya Memajukan Kemampuan  Mengarang dengan Penerapan Metode Inkuiri”. Program Pascasarjana. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

3. Membuat Daftar Pustaka dari Artikel di Surat Kabar

Untuk menulis pustaka yang diambil dari surat kabar menggunakan penulisan dengan format sebagai berikut.

Penulis. Tahun. Judul artikel (diberi tanda petik dua). Nama surat kabar (miring). Tanggal terbit. Halaman.

Contoh penulisannya:

Setya, Sura. 2008. “Ayo Belajar Menulis”. Majalah Murid. Edisi Juni 2008. Halaman 20.

4. Pustaka Laporan Penelitian

Penyusunan pustaka yang diambil dari laporan penelitian sebagai berikut.

Peneliti. Tahun. Judul laporan penelitian (diberi tanda petik dua). Nama proyek penelitian. Nama institusi. Kota.

Contoh penulisannya dalam membuat daftar pustaka.

Novanto, Setya. 2008. “Meningkatkan Kemampuan Membaca”. Jurnal Bahasa dan Sastra Nomor 06 Volume 2 Tahun II. Balai Bahasa Kalimantan Timur. Samarinda.

5. Daftar Pustaka Artikel dari Internet

Saat ini internet merupakan sumber informasi yang sangat melimpah. Bagaimana tidak beragam informasi bisa didapatkan di sana dengan menegatikan kata kunci yang dicari. Tidak heran bila banyak orang yang menulis makalah mengandalkan informasi dari internet.

Tapi ada yang harus diperhatikan dalam menulis pustaka dari internet tidak diperkenankan untuk menulis artikel yang tidak mencamtumkan nama penulisnya. Untuk format penulisannya bisa dilihat di bawah ini.

  • Artikel Majalah Ilmiah Versi Cetakan
    Penulis. Tahun. Judul artikel (diberi tanda petik dua). Nama majalah (ditulis miring sebagai singkatan resminya). Nomor. Volume. Halaman.
  • Artikel Majalah Ilmiah Online
    Penulis. Tahun. Judul artikel (diberi tanda petik dua). Nama majalah (ditulis miring sebagai singkatan resminya). Nomor. Volume. Halaman. Alamat website.
  • Artikel Umum
    Penulis. Tahun. Judul artikel (diberi tanda petik dua). Alamat website (miring). Diakses tanggalContoh :Novanto, Setya. 2010. “Cara Me”.http://sarungpreneur.com/contoh-dan-cara-membuat-surat-penawaran/Diakses pada Sabtu, 29 Desember 2011 jam 09.15.
  • Kutipan dari Email. Penulis. Judul (diberi tanda petik dua). Alamat email. Diakses tanggalContoh Penulisan :

    Kecil, Lentera. “Keterampilan Menulis Paragraf”. weblenterakecil@yahoo.com. Diakses tanggal 29 Desember 2014.

6. Pustaka Hasil Seminar

Untuk membuat pustaka yang didapatkan dari mengikuti seminar bisa menulisnya dengan format berikut.

Penulis. Tahun. Judul materi (diberi tanda petik dua). Nama konferensi. Kota.

Contoh:

Bentliff, G and O’Donovan. 1999. “Diffusion Artefact of Scanning Tunnelling Electron Microscopy”. Fifth International Workshop of Electron Microscopic Techniques. Canada.

Ingat, dibeberapa seminar dilarang mengutip materi seminar tanpa izin pemateri. Maka sebelumnya menggunakan untuk pustaka Anda sebaiknya meminta ijin pada penulis.

7. Pustaka Hasil Wawancara

Cara membuat daftar pustaka yang terakhir adalah pustaka yang diambil dari hasil wawancara. Jika pustaka diambil dari wawancara maka bisa menggunakan format berikut: Nama pembicara (bubuhkan kata interview). Tahun. Judul (diberi tanda petik dua). Kota.

Contoh:

Toni, Fikri interview. 2014. “Interview of Bandeng History”. Jl. Mertapada 20.

Agar lebih mendukung pustaka yang Anda buat maka sebaiknya sertakan rekaman aslinya sebagai lampiran. Rekaman ini akan menjadi saksi bahwa kamu telah benar-benar melakukan wawancara pada narasumber.

Beberapa Catatan Penting dalam Menulis Nama di Daftar Pustaka

Penyusunan Nama dalam Daftar Pustaka
Penyusunan Nama dalam Daftar Pustaka

Dalam membuat daftar pustaka tentu akan sering mencantumkan nama penulis yang karyanya telah kita jadikan sebagai sumber pustaka. Dalam penulisan nama tersebut ada beberapa kaidah yang harus dipatuhi. Berikut ini adalah beberapa pedoman dalam menulis nama di dalam daftar pustaka.

1. Nama Penulis Lebih dari Satu Kata

Bila nama penulis pustaka lebih dari dua kata atau lebih maka penulisannya dibalik, yakni nama belakang (nama keluarga) di depan. Nama utama diikuti dengan tanda koma (,) dan singkatan nama lain diakhiri dengan tanda titik (.). Contoh penulisan nama Muhammad Arifin ditulis menjadi Arifin, Muhammad. atau Arifin, M.

2. Nama Penulis Diikuti Singkatan

Bila ada nama utama atau nama keluarga yang ditulis dengan singkatan maka penulisannya digabung menjadi satu. Contoh penulisan nama  Nasution A.H. Penulisannya menjadi Nasution, A.H.

3. Nama Penulis dengan Garis Penguhubung

Nama yang memiliki lebih dari dua kata tetapi tidak bisa dipisahkan maka penulisannya disatukan dengan menggunakan tanda penghubung. Contoh untuk penulisan nama Ahmad Al-Ghazali ditulis menjadi Al-Ghazali, Ahmad.

4. Penulis Dua Orang

Bila pustaka yang Anda gunakan ditulis oleh dua orang penulis maka penulisannya dalam daftar pustaka hanya nama orang pertama saja yang dibalik sedangkan nama kedua ditulis biasa. Contoh penulisan nama Setya Novanto dan Lukman Hakim maka penulisannya menjadi Novanto, Setya dan Lukman Hakim.

5. Penulis Lebih Dari Dua Orang

Bila pustaka ditulis oleh tiga orang atau lebih maka yang ditulis hanya nama penulis pertama sedangkan nama selanjutnya cukup diwakili dengan kata dkk. Contoh nama penulis Joko Anwar, Lukman Hakim, dan Aris Setya maka penulisan dalam daftar pustaka cukup menulis dengan nama Anwar, Joko dkk.

6. Penulisan Gelar

Untuk gelar apapun di dalam daftar pustaka tidak dicantumkan. Jadi meskipun dia punya banyak gelar tidak perlu dicantumkan gelarnya.

7. Penulis Tidak Diketahui

Bila penulis pustaka tidak diketahui namanya maka bisa menggunakan kata “anonim” pada daftar pustaka yang ditulis.

Itulah ulasan tentang cara menulis daftar pustaka dengan berbagai kaidah yang berlaku. Semoga bisa membantu Anda dalam membuat karya.

Leave a Comment